Selasa, 09 April 2013

ASPEK-ASPEK DALAM PEMBERIAN KREDIT


1. Aspek yuridis
Masalah legalitas badan usaha serta izin-izin yang dimiliki perusahaan yang mengajukan kredit.
2. Aspek pemasaran
Permintaan terhadap produk yang dihasikan sekarang ini dan di masa yang akan dating prospeknya bagaimana.
3. Aspek keuangan
Sumber-sumber dana yang dimiliki untuk membiayai usahanya dan bagaimana penggunaan dana tersebut.
4. Aspek teknis / operasi
Masalah yang berkaitan dengan produksi.
5. Aspek manajemen
Untuk menilai struktur organisasi perusahaan, sumber daya manusia yang dimilki serta latar belakang sumebr daya manusianya.
6. Aspek social ekonomi
Menganalisis dampaknya terhadap perekonomian dan masyarakat umumnya.
7. Aspek amdal
Menyangkut masalah analisis terhadap lingkungan baik darat, air atau udara jika proyek / usaha tersebut dijalankan.

I. PROSEDUR DALAM PEMBERIAN KREDIT
1. Pengajuan berkas-berkas
2. Penyelidikan berkas pinjaman
3. Wawancara I
4. On the spot
5. Wawancar ke II
6. Keputusan kredit
7. Penandatanganan akad kredit / perjanjian lainnya
8. Realisasi kredit
9. Penyaluran / penarikan kredit

Jenis-jenis kredit


Banyak jenis-jenis kredit tersedia. Untuk memaksimalkan kegunaan kredit dan meminimalkan beban bunga, Anda harus menentukan mana yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

1) Kartu Kredit
- Anda bisa meminjam uang dari penerbit kartu kredit.
- Anda bisa memilih pembayaran pinjaman Anda baik secara penuh per bulan atau sebagian tetapi dengan dikenai bunga sesuai jumlah tagihan.
- Saldo tak terbayar akan dimasukkan dalam bulan berikutnya beserta beban bunganya.

2) Charge cards
- Anda bisa meminjam uang dari penerbit kartu kredit.
- Anda harus membayar penuh tagihan Anda per bulan.
- Anda hanya bisa menempatkan seberapa yang mampu Anda bayar penuh setiap bulan.
- Sangat berguna untuk mengelola keuangan bulanan.

3) Kartu Belanja
- Kartu kredit yang dikeluarkan oleh Pasar Swalayan atau toko.
- Periksa semua detail sebelum mendaftar karena persyaratan dan panduan tiap kartu akan berbeda.
- Secara umum lebih mahal daripada kartu kredit tradisional.

4) Pinjaman Perseorangan
- Pinjaman ini berguna untuk membeli barang berharga & mahal seperti computer, mobil atau paket liburan seperti menggabungkan beberapa hutang ke dalam satu pembayaran rutin.
- Mereka memiliki pembayaran bulanan tetap selama satu periode waktu
- Membantu untuk pengaturan penganggaran jika Anda memiliki pembayaran rutin.

5) Pembiayaan 'bebas bunga'
- Jenis kredit ini sering ditawarkan oleh pengecer, dimana peminjam sebenarnya adalah biasanya sebuah institusi keuangan.
- Penawarannya sepertinya menjanjikan, tetapi jika Anda tidak bisa membayar secara penuh sebelum batas waktu bebas bunga, Anda akan dikenakan bunga yang sangat tinggi.
- Bacalah selalu syarat dan ketentuan yang berlaku sebelum menandatangani.

6) Pinjaman batas maksimum kredit
- Anda bisa menarik sejumlah dana yang tersedia berdasarkan batas kredit yang ditentukan.
- Dana bisa diakses melalui cek dan/atau kartu ATM
- Bunga hanya bisa dibayar atas dana yang ditarik.
- Secara umum bunganya lebih rendah daripada Pinjaman Per-orangan dan Kartu Kredit.

7) Overdraft
- Anda bisa meminjam sejumlah uang diatas batas yang telah ditentukan pada rekening bank Anda.
- Dana biasanya bisa diambil melalui kartu ATM atau kartu debit, melalui rekening cek atau counter.

8) Hipotek
- Secara umum dipakai untuk pembelian barang.
- Memiliki jumlah dana yang besar dan punya jangka waktu pembayaran lebih panjang – biasanya duapuluh tahun atau lebih
- Bunga pada pinjaman ini secara umum paling rendah diatara jenis-jenis kredit yang ada.

9) Pinjaman Pay day
- Pinjaman jangka pendek yang biasanya jumlahnya kecil atau hanya beberapa juta rupiah.
- Bunganya sangat tinggi, sehingga penggunaannya harus hati-hati.

F. Perhitungan Bunga Kredit
Dalam melakukan perhitungan bunga kredit, dapat dilakukan dalam 2 bentuk :
1. Perhitungan bunga flat
Pengertian flat adalah bahwa bunga pinjaman selalu dihitung dari pokokawal pinjaman. Dengan demikian jumlah bunga yang dibayar setiap bulan adalah sama.
Rumus perhitungan :
Angsuran : Pokok + ( Pokok x Bunga x tahun)
Bulan
Keterangan :
Angsuran : jumlah angsuran per bulan
Pokok : pokok awal pinjaman
Bunga : suku bunga pinjaman flat per tahun
Tahun : jangka waktu pinjaman dalam tahun
Bulan : jangka waktu pinjaman dalam bulan

2. Perhitungan bunga efektif (anuitas) :
Pengertian efektif/anuitas ini adalah bahwa bunga pinjaman selalu dihitung dari sisa pokok pinjaman dengan demikian jumlah bunga yang dibayar dari bulan ke bulan adalah berbeda (semakin kecil) karena seiring dengan cicilan yang dilakukan sisa pokok pinjaman akan berkurang.

MANAJEMEN PERKREDITAN BANK



Kredit yang asalnya dari bahasa latin yaitu Credere (kepercayaan ).
Dalam arti yang lebih luas Pengertian Kredit adalah Kemampuan untuk melaksanakan suatu pemberian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan pada suatu jangka waktu yang disepakati.

UU RI NO.7 Tahun 1992 yang sekarang dig anti dengan UU no 10 tahun 1998 tentang perbankan menyatakan bahwa Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak pinjam meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan sejumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

Faktor-faktor yang perencanaan kredit ialah kondisi ekonomi, kebijakan, kondisi sosial-politik, kemampuan lembaga, kemampuan daya serap serta visi misi pemberi kredit. Tak kalah pentingnya adalah sudut pandang terhadap resiko yang mungkin terjadi yaitu resiko usaha, geografis, keamanan, politik, ketidakpastian, inflasi, dan persaingan.

Pengelolaan piutang / kredit bagi sebuah perusahaan adalah suatu hal yang penting untuk dilakukan agar piutang / kreditnya berjalan dengan baik dan meminimalkan hal-hal yang mungkin terjadi diluar perhitungan. Melakukan pengelolaan kredit berarti melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, dimana dalam mengelola atau mengatur piutang/kreditnya perlu dilakukan perencanaan yang matang.

Manajemen perkreditan bank adalah suatu hal yang penting untuk mengoptimalkan kinerja bank untuk memaksimalkan profit atas sektor perkreditannya. Dengan kata lain manajemen perkreditan perbankan adalah manajemen piutang pada perusahaan umum. Perbankan merupakan sebuah perusahaan yang mengkonsentrasikan pada pengoptimalan manajemen utang dan manajemen piutang sehingga memiliki revenue dan profitnya didapat dari selisih pendapatan atas piutang ditambah bunga dengan kewajiban ditambah bunga, sehingga merupakan suatu ketetapan bahwa bunga atas piutang selalu lebih tinggi dari bunga atas utang.

Selain merupakan usaha pokok bank sebagai perantara antara surplus spending unit dengan defisit spending unit, menurut Kasmir (1998:79-80), penyaluran kredit mempunyai tujuan yaitu:
1. Mencari keuntungan/profit
2. Membantu usaha nasabah
3. Membantu pemerintah

Disamping tujuan tersebut, kredit perbankan mempunyai fungsi dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan (Simorangkir, 2000:102-103), antara lain:
1. Meningkatkan daya guna uang
2. Meningkatkan peredaran lalu lintas uang
3. Meningkatkan daya guna dan peredaran barang
4. Merupakan salah satu alat stabilitas ekonomi
5. Meningkatkan kegairahan berusaha
6. Meningkatkan pemerataan pendapatan
7. Merupakan alat untuk meningkatkan hubungan internasional
Fungsi yang dilakukan sepenuhnya adalah pengendalian (pengawasan). Alasannya adalah peranan yang dijalankan oleh bank umum dalam masyarakat kita. Bank lebih dari industri lain, sangat tergantung pada kepercayaan masyarakat luas

Menurut Gil, Edward.W. Reed, (1995:71), pengawasan adalah pengukuran unjuk kerja bawahan untuk memastikan apakah mereka dapat memenuhi tujuan perusahaan atau tidak dan mematuhi kebijaksanaan dan peraturan yang telah ditetapkan. Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggara (Harold Koontz, dalam Hasibuan, 2001:105). Pengendalian kredit adalah usaha-usaha untuk menjaga kredit yang diberikan tetap lancar, produktif dan tidak macet (Hasibuan, 2001:105).
Menurut Hasibuan, (2001:105) tujuan pengendalian kredit, antara lain adalah untuk:
1. Menjaga agar kredit yang disalurkan tetap aman.
2. Mengetahui apakah kredit yang disalurkan itu lancar atau tidak.
3. Melakukan tindakan pencegahan dan penyelesaian kredit macet atau kredit bermasalah.
4. Mengevaluasi apakah prosedur penyaluran kredit yang dilakukan telah baik atau masih perlu disempurnakan.
5. Memperbaiki kesalahan-kesalahan karyawan analisis kredit dan mengusahakan agar kesalahan itu tidak terulang kembali.
6. Mengetahui posisi persentase collectability credit yang disalurkan bank.
7. Meningkatkan moral dan tanggung jawab analisis kredit bank.